Welcome to imm ft uhamka.blogspot.com

online

Jumat, 12 Juni 2009

Sejarah IMM

SEJARAH IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

Kelahiran IMM tidak lepas kaitannya dengan sejarah perjalanan Muhammadiyah, dan juga bisa dianggap sejalan dengan faktor kelahiran Muhammadiyah itu sendiri. Hal ini berarti bahwa setiap hal yang dilakukan Muhammadiyah merupakan perwujudan dari keinginan Muhammadiyah untuk memenuhi cita-cita sesuai dengan kehendak Muhammadiyah dilahirkan.
Noor Chozin Agham (1997), memaparkan bahwa sesungguhnya kehadiran IMM telah dicanangkan sejak Muhammadiyah mencanangkan untuk Mendirikan Universitas pada Muktamar Muhammadiyah ke-25 tahun 1936 di Jakarta. Namun keinginan tersebut belum terlaksana karena memang Muhammadiyah pada saat itu belum mendirikan Universitas. Setelah didirikan Universitas, banyak mahasiswa laki-laki Muhammadiyah yang bergabung dengan Pemuda Muhammadiyah dan mahasiswa perempuan Muhammadiyah bergabung dengan Nasyiatul Aisyah. Muhammadiyah memandang begitu pentingnya kehadiran organisasi yang menghimpun mahasiswa-mahasiswa Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya.
Selanjutnya pada tahun 1962 setelah diadakan kongres mahasiswa MUhammadiyah di Yogyakarta mulai dicetuskan perlu dibentuk organisasi bagi mahasiswa Muhammadiyah. Akhirnya pada tanggal 29 Syawal 1384 H bertepatan dengan tanggal 14 Maret 1964 M di Yogyakarta, didirikan organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang selanjutnya dalam musyawarah Nasional ke-1 di Solo tanggal 1-5 Mei 1965 IMM memformulasikan diri menjadi “gerakan mahasiswa Islam” sebagai organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah secara resmi berskala nasional. Kelahiran IMM sebagai Ortom di Muhammadiyah merupakan wadah perjuangan untuk menghimpun, mengerakan dan membina potensi mahasiswa islam guna meningkatkan peran dan tanggung jawabnya sebagai kader perserikatan, kader uamat, dan kader bangsa. Sehingga tumbuh kader-kader yang memiliki kerangka berfikir ilmu Amaliah dan kader amaliah sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah. Sejarah kelahiran IMM tidak terlepas dari kondisi sosial bangsa pada saat itu, faktor-faktor tersebut antara lain:
• Kondisi sosial Kultural
Berawal dari dekrit presiden 5 Juli 1959, situasi nasional dengan demokrasi terpimpinnya Soekarno mengalami gejolak politik yang didominasi oleh kekuatan PKI. Kekuatan Islam pun diganggu karena dianggap sebagai kekuatan yang bisa menghambat gerakan politik PKI, dalam hal ini organisasi mahasiswa islam juga diancam dibubarkan yang saat itu ditujukan kepada HMI, karena HMI hadir untuk memperkuat kekuatan organisasi mahasiswa Islam sehingga memperbesar kekuatan Islam itu sendiri.
• Situasi Kemahasiswaan
Konidisi mahasiswa pada saat itu terkotak-kotak pada bingkai partai politik sehingga orientasi berfikirnya tidak lagi kearah intelektual, tetapi cenderung kearah politik praktis. Hal ini juga menjalar kedalam organisasi mahasiswa Islam, sehingga latar belakang inilah yang juga mendorong Founding Father IMM seperti Dzasman Al-kindi, Rosyad Sholeh, Soedibyo Markoes, M.Amien Rais dan sebagainya. Merintis kelahiran IMM dengan tuntutan sejarah dengan berdasarkan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Muahammadiyah adalah gerakan Islam Indonesia. Muhammadiyah perlu meluaskan misinya ke semua lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa.
b. Muhammadiyah memerulukan kelompok yang berbobot, perpaduan antara intelektualitas aqidah, yang sebaliknya mulai dibina semenjak masa mudanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar